Saya percaya, apapun yang telah kita niatkan dengan baik, akan terkabul. Sekuat apapun kekuatan yang ada untuk menghalangi, hanya dengan kalimat
"Maka jadilah!".
Jadilah.
Dulu, saya jarang menaruh harapan-harapan besar di kepala dan hati. Seringnya, kepala, mulut, dan hati tidak kompak dan benar-benar menginginkan sesuatu. Kemudian saya tiba pada pemahaman, bahwa segala sesuatunya, yang harus diluruskan adalah niat. Mungkin ada yang berpikir, selama ini saya kemana saja?.
Oh iya, saya menikah di usia 31 tahun tepatnya di bulan september 2015, yang sebagian (besar) orang menganggap momok. Bagi saya, kedua kaki saya masing-masing berdiri di antara 'yang sebagian kecil' dan 'yang sebagian besar' yang menganggap momok itu. Labil memang, masa-masa itu sungguh menjungkirbalikkan dunia remaja dan pasca remaja saya (ini ngomong apa sayanya). :))
Ceritanya seperti ini.
Jika dihadapkan perihal JODOH, saya sangat mahfum dengan kode-kode yang selalu muncul di sekitar saya, baik yang terang-terangan maupun yang remang-remang, ataukah gelap :D. Mama saya, dulunya sering menjodohkan saya ke siapa saja. Anaknya jeng anu, jeng itu, nyonyah ituh, singkat kata, ya macam sinetronlah. Mungkin. Mungkin saja, semoga tidak, saya ini anak durhaka, sering sekali bertengkar dengan mama saya perihal jodoh menjodohkan ini.
Saya tidak ingin secepat itu menikah pada usia 20-an, cita-cita saya masih banyak yang belum terwujud. Oh iya, waktu itu, saya baru tamat SMU. Saya ingin kuliah, kerja, kuliah lagi, dan jalan-jalan ke manapun yang saya mau.
Singkat cerita, saya bertemu dengan seseorang yang juga dipertemukan oleh keluarga. Ternyata, jodoh saya memang datangnya dari keluarga (perjodohan/dikenalkan). Saya kemudian ingat, bahwa jika niat baik, insya Allah akan berujung baik pula. Sekarang, saya tinggal di Kyoto bersama suami. Proses perjalanan saya hingga tiba di Negaranya Doraemon ini, akan saya ceritakan di lain waktu. :)
Kyoto, 21.03.2016
0 komentar:
Posting Komentar