Kyoto dan Rindu yang Menggantung

Rabu, 06 April 2016 1 komentar



Foto di Bandara Sultan Hasanuddin Sebelum Berangkat ke Kyoto 







Terkadang, ketika sedang beberes rumah, saya tiba-tiba terpekur dan menyadari bahwa sedang berada jauh dari Indonesia. Jauh dari orang-orang yang saya cintai, keluarga, orang tua, adik, ponakan, dan teman-teman yang selama ini berada di dekat saya. Semuanya terasa asing. Asing yang selama lima bulan kutunggu untuk kemudian belajar berkawan pada setiap hal yang baru di sini. Kyoto. Semuanya asing.


Hingga ketika saya kembali mengingat perjuangan yang menguras emosi untuk bisa sampai kesini. Berkumpul lagi bersama suami, rasa-rasanya semua itu adalah batu titian untuk sampai ke kota ini.


Kurang lebih lima bulan lalu, setelah menikah selama seminggu, suami kembali ke kota ini. Pernikahan yang aneh?. Iya, memang aneh. Jodoh tak ada yang tahu, tiba-tiba datang, entah dari mana.


****

Dulu, saya sangat ingin merantau, jauh dari keluarga, mandiri di kota atau negara orang. Saya tidak muluk-muluk memilih negara atau kota mana di Indonesia. Pokoknya saya hanya ingin jauh dari keluarga, ingin mencari hidup sendiri. Bukan tidak ingin bersama saudara-saudara atau orang tua. Bukan. Banyak hal yang melatari keinginan saya.


Sekali waktu terlintas di pikiran saya. Sangat ingin keluar negeri. Berwisata batin ke Mekah. Tapi, rezeki memberikan yang lain. Pertama kali saya ke luar negeri ke singapura tanpa sepeser pun uang. Rezeki gadis sholehah waktu itu. Seorang teman yang baik hati mengajak saya "mengawal"-nya ke Singapura. Semua akomodasi, tiket dll, dia yang tanggung. Semoga Allah SWT membalas kebaikannya dengan lebih lagi. :)

Sebulan kini saya di Kyoto. Negara yang banyak diincar orang untuk dikunjungi. Saya tidak pernah sekalipun berpikir untuk mendatangi negara ini. Lagi lagi rezeki menuntun saya ke sini. Maha besar Engkau Ya Allah. :)


Semoga saya betah di sini.


Bahwa semakin jauh kakimu melangkah,
semakin berat Rindu di dadamu menggantung.
Adalah pengingat untukmu pulang.



Kyoto, 6 April 2016

1 komentar:

Posting Komentar